Saturday, August 16, 2008

belum masang bendera

17 agustus, hari kemerdekaan Indonesia sudah dekat..
besok malah udah tanggal segitu..
tapi, keluarga kami gak ngerasain banget hiruk-pikuk peringatan tersebut. sampai-sampai kami belum, atau bahkan tidak memasang bendera sebgaimana lazimnya warga yang lain melakukan itu. kurangkah semangat nasionalisme keluargaku? mungkin..
yang jelas, beberapa hari ini orangtuaku sibuk dengan berbagi urusan dari A sampai Z, pagi keluar, siang pulang solat zuhur, lalu pergi lagi, malam barat baru sampai rumah.
aku, yang merupakan anak tertua di keluarga ini, sejujurnya, tidak juga punya inisiatif mengenai pasang-memasang bendera di depan rumah. pertama, bendera kami tidak tahu disimpan dimana, kalaupun beli lagi, sepertinya akan sangat amat malas aku lakukan. yang kedua, kalaupun benderanya sudah ada, trus, tiangnya ambil dimana. masa, aku, seorang gadis 17 tahun harus keliling kompleks untuk mencari bambu atau semacamnya untuk dijadikan tiang. alasan ketiga, betul-betul, aku, sejujurnya lagi, tidak meresapi sekali makna kemerdekaan ini. entah apa yang aku pikirkan, yang jelas buatku hal itu sudah "tidak masuk akal"--maaf. tapi ini sejujurnya dari lubuk hatiku yang paling dasar.
mungkin pemuda lain seperti saya merasakan hal yang sama-semangat nasionalisme yang pudar.
perkiraan ku, mereka memasang bendera, karena; melihat tetangga kiri-kanan, disuruh orangtuanya, perintah dari perangkat RT setempat dsb.
bahkan, ada cerita unik.
seminggu yang lalu, aku dibonceng naik motor oleh seorang teman, menuju rumah. kebetulan lewat di ujung jalan bawakaraeng, yang mengarah ke lapangan karebosi, makassar.
dari kejauhan, aku dan temanku mendengar suara2 yang keluar dari pengeras suara yang mobile. setelah memacu motor beberapa meter, tampaklah sumber suara itu yang ternyata berasal dari mobil tua berwarna hijau yang mengangkut beberapa pria setengah baya dan pengumumannya kira-kira begini. "disampaikan pada seluruh warga yang belum memasang bendera dan umbul-umbul agar segera memasangnya".
kontan saja aku dan temanku langsung simringah, hampir tertawa., dan kata2 yang spontan meluncur, khas anak muda makassar..."semanga'nyah.."

1 comment:

budistorys said...

maknai kemerdekaan itu dengan hal-hal kecil saja!!!nda mestiji perlihatkan keorang2...partisipasi! problemmu tapi bukan berarti kamu tidak memaknai kemerdekaan bukan?