Kamis siang, di pelataran Shelter Busway Stasiun Kota. Puluhan orang mengenakan batik corak merah, berlogo TJ, Transjakarta. Saya kurang tahu pasti pemuda dan pemudi pada foto ini adalah kondektur bus Transjakarta, atau pegawai Transjakarta secara umum.
Yang pasti, menurut transjakarta.co.I'd, armada bus Transjakarta (TJ) saat ini mencapai 524 unit. Dengan asumsi per unit ada 2 kondektur, maka jumlah kondektur TJ mencapai 1048 orang. Belum lagi jika kondektur ini bertugas dalam dua shift. Maka setidaknya ada 2000 orang yang bertugas sebagai kondektur, atau asisten pengemudi, atau pengarah penumpang TJ.
Jumlah yang masif. Selain belanja armada bus, investasi mahal lainnya dari proyek TJ adalah infrastruktur.
Ya, shelter busway membutuhkan dana pasti tidak sedikit. Sebab, shelter atau terminal - terminal kecil ini semuanya dihubungkan dengan jembatan - jembatan penyeberangan.
Dengan tiket sekali beli, dan hanya seharga Rp 3.500, tentu tak masuk akal, atau tidak sepadan dengan belanja pemerintah untuk TJ. Namun, untuk jangka panjang, manfaat TJ ini diproyeksikan bisa sangat signifikan untuk mengurangi kemacetan di ibukota.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
No comments:
Post a Comment