Monday, October 19, 2015

Akhirnya Makan Seafood..!!

Berapa sih kocek yang kita keluarkan untuk menyantap hidangan laut di Indonesia?

Untuk ukuran Jakarta, menurut saya mahal. Dibandingkan dengan uang yang kita keluarkan untuk membeli makanan laut di kawasan timur Indonesia. Sebut saja Makassar, atau kampung halaman saya Wakatobi.

Di dekat rumah saya, di kawasan Kebun Jeruk, Ikan bakar untuk 2 orang dijual Rp 60 - 80 ribu. Kepiting rata - rata Rp 100 ribu. Kerang kiloan dijual dibawah Rp 100 ribu, jauh lebih murah beli di Warteg.

Bagaimana dengan di Glasgow?
Berat menjelaskannya. Hahahaha

Sebulan lebih berdiam di Glasgow, saya hanya pernah satu kali makan ikan cod yang diolah jadi fish and chips, serta 2 kali makan ikan sarden. Ya cuma itu yang affordable alias "kebeli" kata remaja Jakarta. Alhasil, rindu sekali rasanya makan ikan. Apalagi mama saya selalu masak ikan di rumah.

Ibarat mimpi jadi nyata (tsahhh), ada kawan saya yang mengajak untuk makan seafood di Oban, pada hari Jumat malam. Tanpa pikir panjang, saya iyakan. Karena baru sehari sebelumnya, saya banyak bertanya soal Oban dan seafood kepada teman saya yang kebetulan menginap di flat saya.

Parkir di pinggir jalan, di Oban. 
Di post sebelumnya, sudah saya ceritakan perjalanan kami dari Glasgow ke Oban. Nah setiba di Oban, kami langsung mencari parkir di sekitaran pelabuhan, tempat nanti kami akan beli seafood. Cukup jauh parkiran kami. Tapi jalan kaki dari parkiran ke tempat makan memakan waktu kurang dari 10 menit. Cuaca juga cerah, jadi kami tetap happy. 

Satu ciri umum yang dipunyai Oban Harbour dengan pelabuhan lainnya di seluruh dunia: banyak kapal, dan ada laut. Tapi tak sama dengan di Indonesia, pelabuhan di Oban tidak punya kriteria "bau amis". Tidak ada pedagang asongan, tidak ada jalanan becek. Pelabuhan ini bersihhhhhh. Liatlah di foto di bawah ini. Nyaman sekali orang di pelabuhan geret - geret koper. 

Sebelum terminal penumpang, ada kios kecil bertuliskan "Local Shellfish". Di tempat inilah kami akan memesan seafood platter. Tempat ini tidak luas. Tidak ada meja dan kursi yang banyak. Makanpun sambil berdiri karena antri duduk di bangku kayu yang ada di sebelah kanan kios. Tak apalah, demi melunasi rasa rindu terhadap olahan seafood. 
Antri beli seafood.
Kami membayar £25 untuk Grand Seafood Platter. Porsi terbesar di kios ini. Porsi terbesar ini saya share dengan Maya. Ini juga berdasarkan saran dari kawan senior saya. Kami menunggu sekitar 10 menit sampai akhirnya pelayan keluar dan membawa platter. Wooooow sedap sekali nampaknya seafood ini. Di platter kami, ada 1 lobster, beberapa udang windu, kepiting cangkang oranye dan coklat, banyak udang ukuran sedap, ikan salmon, scallops, dan banyak sekali kerang hijau.

Ohya, selain berisi lautan seafood, platter yang kami pesan juga sudah termasuk sepasang roti gandum, irisan tomat, dan irisan lemon segar.

Seluruh lauk pauk nikmat ini direbus. Di bagian dasar platter saya menemukan potongan - potongan kecil bawang putih. Nampaknya bawang putih dan perasan lemon yang membuat rasa seafood ini sedap namun tetap "berasa" laut. Yang membuat maknyus juga, seafood di platter kami semuanya segar.
My grand - seafood - platter.
Saya dan Maya makan pelan - pelan agar kami sanggup menghabiskan semuanya. Hahaha. Bule - bule yang makan di tempat ini tidak ada yang segarang kami. Rata - rata mereka memesan kerang. Ada juga yang memesan seafood beragam seperti kami. Namun porsinya bukan grand platter seperti kami. "Kadang mereka heran juga sama kita (orang Indonesia). Karena kita makan banyak banget. Pernah malah kita jadi objek foto bule - bule itu karena mereka keheranan", kata kawan saya.

Pesisir Oban dari Mc Caig's Tower.

Setelah kenyang, saatnya liat pemandangan. Kami kembali ke mobil, dan berkendara sekitar 10 menit di jalan menanjak. Lalu tadaaaaa. Itulah pemandangan Oban dari atas bukit. Kebesaran Yang Kuasa yang membuat cuaca hari ini cerah. Lovely Clear Skies. Lovely Food. Lovely Live. 



No comments: