Hari ini kuawali dengan berangkat dari rumah jam 9 pagi. Biasanya jam segini macet sudah 'lewat'. Karena rata2 orang kantoran dan anak sekolahan memadati jalan raya sekitar jam tujuh pagi. Tapi tak kusangka, sebagian titik macet betul-betul macet di luar jam macet. Dan hujan yang membasahi bumi Makassar dalam 3 hari ini tidak lagi menumpahkan airnya. Bahkan terlihat awan putih yang lembut dan dominasi warna biru muda yang dipancarkan oleh langit.
Ada istilah dari kakak senior saya yang kocak, bahwa kotaku ini hanya "sok macet". Makassar kini mengalami transisi menjadi kota metropolitan sebagaimana jakarta, surabaya, dan kota lain yang sangat crowded. Kota ini baaru saja memiliki fly over atau jalan lingkar yang diresmikan awal bulan Desember ini. Pemerintah Daerah juga sudah mulai memperlebar beberapa ruas jalan protokol dan membenahi titik-titik macet. Kenapa dikatakan sok macet? karena terkadang kemacetan panjang di kota ini hanya diakibatkan oleh angkot yang berhenti seenaknya, dan tukang becak yang 'menguasai' jalanan sempit yang ngotot tidak mau minggir. yah, begitulah, potret kota yang sedang mengalami transisi ini.. Sekali lagi, saya pribadi sangat memimpikan angkutan umum yang bersih, nyaman, dan murah, serta ramah lingkungan.
No comments:
Post a Comment