Kopi yang sedikit lagi habis pada foto di samping, ditangkap 1 Juli 2012. Bertempat di "ruangan merokok" di Menara Bosowa Lantai 15 Makassar. Fotografer adalah rekan saya, Imran a.k.a Indank Enak.
Inilah sepertinya judul tulisan tersingkat yang pernah saya posting di blog saya. Kopi. Kopi identik dengan warna hitam. Meski jaman sekarang, kopi juga ada yang warnanya lebih pudar. Sejak kecil, saya tidak akrab dengan kopi. Meski ayah saya minum kopi, tapi beliau jarang melakukannya di rumah.
Beberapa tahun lalu, once in a moment saya intens minum kopi. Tapi kopi mocachino merek Indonesia, yang mereknya digemari anak muda. Tapi kebiasaan itu tidak bertahan lama. Kini, saya sangat jarang mencicipi kopi dan olahannya. Apa lagi kalau bukan karena penyakit. Malang bagi saya, karena harus kenal lebih dekat dengan kopi, setelah 'vonis' penyakit tersebut.
Orang - orang di sekitar saya, yang baru saya kenal setengah tahun terakhir, sangat fanatik kopi. Tua muda, laki - laki perempuan, semua suka menyeruput kopi yang wangi dengan asap mengepul. Sayang, saya hanya bisa mencium aroma, dan melihat air muka mereka yang merasakan nikmatnya kopi. Well, Indonesia juga penghasil kopi, jadi tidak ada salahnya jadi penikmat kopi yang fanatik. Cheers.
No comments:
Post a Comment