Semua itu demi membingkai berita secara faktual.
Misalnya saat foto ini diambil. Momennya, Prabowo bertamu ke rumah Aburizal Bakrie, untuk berbincang. Saat itu, Prabowo bergerilya ke ketua - ketua partai, untuk mencari teman koalisi.
Wartawan tak hanya memotret momen bertemunya Prabowo dan Ical. Tapi juga mendeskripsikan apa di balik pertemuan ini. Bagaimana histori keduanya dalam hubungan politik. Serta apa dampaknya jika mereka jadi bekerja sama, atau jika mereka tidak jadi bekerja sama.
Jika kita perhatikan, saat ini, apa yang tidak diberitakan di portal berita online. Cepat, spesifik, dan anglenya unik. Belum lagi, makin familiarnya media sosial yang memungkinkan jurnalisme warga bisa jadi berita "mainstream".
Inilah yang jadi tantangan bagi setiap reporter, untuk lebih jeli melihat angle dan gesture. Juga, dipadukan dengan hasil "riset" tadi, agar berita lebih kaya, dan berbeda.
*keterangan foto: wartawan media cetak dan elektronik menanti jumpa pers, saat Prabowo bertamu ke kediaman Aburizal Bakrie. Pertemuan ini adalah "makan siang politik". Karena saat itu, Prabowo mencari rekan koalisi, pasca pemilu legislatif.
No comments:
Post a Comment