2014, kami semua diwajibkan datang lebih pagi ke kantor. Bahkan, proyeksi liputan yang dikirim via email, menuliskan seluruh tim pagi, harus sudah siap di kantor pukul 05.30 wib.
** foto: para pewarta menunggu jumpa pers di kediaman Megawati, di Kebagusan, Jakarta Selatan. (22/7/14)
Seharian kami meliput. Hari itu, KPU menetapkan pemenang pemilu presiden 2014.
Keesokan harinya, saya kembali masuk kantor lebih awal. Sehabis makan sahur, saya bergegas keluar dan masuk ke dalam mobil kantor yang sudah menjemput. Harus ke kantor subuh hari, padahal malam sebelumnya saya baru tiba di rumah jam 12 malam.
Tapi, saya menjalani hari itu dengan sangat semangat. Tanggal 23 juli, jam 20.20, pesawat lion air yang saya tumpangi, lepas landas dari bandara soekarno hatta jakarta.
Saya tiba hampir dini hari di Makassar. Keesokan paginya, bersama keluarga komplit, saya kembali ke bandara sultan hasanuddin makassar. Kami akan menumpang wings air, yang lepas landas ke wakatobi, pukul 09.55 wita.
Hampir sore pada hari itu. Saya masuk ke kamar. Seolah diiringi angin semilir wakatobi, saya pun tertidur.
Sebelum tidur, beberapa orang sepupu yang masih bocah, tak henti berlari berkejaran. Sesekali, mereka bermain bersama kakatua dan nuri, yang baru dipelihara 1 bulan di rumah ini.
Berlari, tertawa, dan main bersama para unggas itu. Begitu seterusnya, hingga saya larut dalam tidur.
Setengah jam jelang magrib, saya baru bisa membuka mata. Letih masih terasa. Buru - buru saya bangkit, dan berwudhu untuk menunaikan shalat ashar sebelum azan magrib berkumandang.
Selepas wudhu, saya berpapasan lagi dengan para bocah. Luar biasa. Masih dalam "agenda" yang sama. Berlari, tertawa, dan menggoda seekor kakatua yang bisa menirukan kokok ayam.
Tidak ada di antara mereka yang tidur siang. Kala ibu mereka sibuk bekerja di dapur, dan sibuk menyambut rombongan keluarga kami, anak - anak ini tetap dalam rel mereka menuju bahagia.
Energi mereka seolah tanpa batas. Keesokan harinya, saya sudah mulai bugar karena terus terpacu untuk menambah jam tidur. Tapi, para bocah yang kemarin, tetap antusias. Berlari berkejaran, dan sesekali bercerita, mengangkat topik sesuai dunia mereka.
Bocah - bocah ini melakukan semuanya dengan sangat energik, dan penuh antusiasme. Sangat "all out". Iri rasanya melihat "etos bermain" mereka.
Adakah hari lain bagi kita untuk menjalani hari seperti para bocah?
No comments:
Post a Comment