Tahun 2015 ini, orang - orang semakin akik. Tak peduli strata sosial. Semuanya mendadak gila batu akik.
Di rute antara tempat tinggal saya menuju kantor, saya perhatikan ada perubahan akibat akik. Toko penjual pulsa kini disulap jadi toko akik. Etalase yang tadinya berisi voucher, kini diisi deretan batu akik lengkap dengan "pengikat" alias cincinnya.
Malah, ada yang lebih canggih. ada toko yang tak hanya memajang. Melainkan juga melayani jasa mengasah batu akik dengan mesin tertentu. Makin betahlah bapak - bapak akik nongkrong di spot itu.
Eh bukan hanya bapak - bapak. Teman seumuran saya juga ikutan. Lebih dari 1000 mil ke timur, tepatnya di kota Makassar, akik juga populer. Bahkan ada akun instagram seorang kawan yang berubah menjadi etalase batu akik. Bukan hanya cincin, akik juga dijual dalam bentuk kalung. Lengkap sudah.
Fenomena akik juga merambah ke bisnis percetakan. Di foto ini, pedagang asongan menjajakan poster tren batu akik. Sekitar 100 model batu akik dirangkum dalam satu gambar di kertas ukuran poster. Di lampu merah harmoni, tak jauh dari Istana negara ini, ada 4 orang pedagang asongan. Tangan kanan boleh koran, mainan, buku, bahkan kanebo - tapi tangan kiri - kudu pegang poster akik. Hihihi
No comments:
Post a Comment