Tuesday, December 29, 2015

Patung Sherlock Holmes

Siapa tak kenal Sherlock Holmes?
Mungkin saja banyak yang tak kenal. Hahaha 

Sekitar 15 tahun lalu, saya dibelikan novel Sherlock Holmes oleh Bapak saya. Sampul depannya warna biru. Saya ingat pengarang novel itu, Sir Arthur Conan Doyle. Lama saya tidak buka sama sekali novel itu. Sampai akhirnya saya berani membuka lembar pertama dengan tangan saya yang satu, dan kamus Inggris - Indonesia di tangan saya yang lain. Hasilnya? mengantuk. Membosankan. Ini bukan untuk saya.

Setelah itu, bertahun - tahun berikutnya, saya sudah bekerja. Saya menduplikat file seri 1 dari film Sherlock Holmes dengan bintang Benedict Cumberbatch.

Jelang berangkat sekolah ke Glasgow, saya penasaran lagi dengan Sherlock Holmes. Suatu waktu, di acara diskusi bahasa Inggris bersama rekan PK 29 LPDP, kami bertukar file film dan serial. Sebenarnya ini ilegal, tapi kami melakukannya tanpa rasa bersalah. hehehe.

Saya menamatkan hampir 3 season dari serial produksi Britania Raya ini. Seandainya saya tahu, dari dulu saya baca tuntas novel pemberian Bapak. Setidaknya, saya lebih mudah mencerna film Sherlocknya jika sudah membaca versi tulisnya. Apalagi, saat di bangku kuliah, saya senang membaca novel Sidney Sheldon dan Sandra Brown yang bertemakan drama - drama hukum dan kadang romantis. 


Waktu berjalan, dan inilah saya, sudah menginjakkan kaki di tanah kelahiran sang detektif Sherlock. 20 Desember 2015, saya berkesempatan melihat patung Sherlock Holmes di depan Baker Street Underground Station, London. Patung ini, menurut wikipedia, sudah ada sejak tahun 1999. Menurut situs websiklopedia itu juga, sebenarnya patung Sherlock sudah ada sebelumnya di Jepang dan Edinburgh. Edinburgh sendiri ternyata adalah kota kelahiran sang pengarang, Sir Arthur Conan Doyle.

Wisatawan melihat peta Baker Street di dekat patung Sherlock.

No comments: