Friday, August 1, 2008

sebelum pengumuman

hari ini, kamis (310708) dini hari. aku terbangun oleh sebuah panggilan telpon dari orang yang memang berjanji untuk membangunkanku untuk makan sahur. yah, memang hari ini aku niat puasa untuk membayar utang puasaku yang masih bertumpuk-tumpuk. huaaah, masih jam dua pagi..

kupejamkan mataku lagi. tapi batinku bergejolak. ini adalah kesempatan emasku untuk puasa, kapan lagi, aku harus mengalahkan dorongan kuat untuk melupakan bangun sahur, solat tahajud untuk kembali memejamkan mata. akhirnya setelah lima menitan, aku bangkit sekuat tenaga, menyalakan kran air di tempat wudhu. kubasuh mukaku dengan air yang dingin dan mulai berwudhu. aku lantas pergi solat tahajjud dua rakaat. setelah itu, aku berniat tidak langsung makan sahur karena masih jam setengah tiga dini hari. bahkan, alarm hpku telah aku setel. tapi kemudian aku mengurungkan niat dan muncul niat, yang luar biasa, belum pernah aku rasakan dorongan positif yang kuat ini.. memasak!!

memang untuk modal sahur kali ini hanya ada sepiring nasi di magic jar. jadi aku harus berpikir lauknya apa. awalnya sih, hanya merebus mi instan, tapi entah kenapa aku semnagat sekali untuk memasak sayur. sayur sop tepatnya. tapi bahannya apa yah??
kemudian kulihat sebongkol sayuran berwarna hijau pucat yang dikenal dengan kol. tapi masaknya bagaimana yah?

nah, kemudian aku teringat akan pengalaman yang tidak kusangka sangat berguna di saat seperti ini. dulu, kira-kira akhir tahun lalu, mama rajin membeli bakso siap konsumsi dan ditaruh di freezer. nah, jadi tinggal rebus bihun dan membuat kuah. nah, suatu malam, aku sempat diajar juga cara membuat kuah bakso yang bisa dibilang agak instan tersebut.

lalu, kupraktekkan cara membuat kuah bakso itu untuk memasak kol ini. kuambil dua siung bawang putih yang tidak terlalu besar, satu siung bawang merah ukuran sedang, dan beberapa butir merica. aku sempat kebingungan di tempat bumbu. mana merica, mana ketumbar nih. untung aku ingat kata mama, kalo ketumbar itu lebih kecil, dan merica itu yang butirannya berwarna gelap. kemudian, aku juga ingat mama pernah berpesan, kalau memasak dengan merica terlalu banyak, rasa masakan akan jadi pahit. jadi aku hanya mengambil sekitar lima butir merica saja. kemudian bahan2 itu ku haluskan, tapi tidak terlalu halus sih. menurut acara2 memasak, yang memang selalu kutonton di discovery travel and living, mereka mengulek bumbu tidak terlalu halus sehingga ketika ditumis aroma bumbu itu akan keluar. benar saja, ketika aku menumis, mungkin tetangga akan ikut terbangun mencium aromanya.. hehe

setelah berhasil menumis bumbu, lalu kudidihkan air. setelah airnya hampir mendidih, kumasukkan daun kol yang telah kucuci, kutambahkan garam, dan sangat sedikit penyedap rasa. mamaku selalu berpesan agar kami tidak terlalu banyak mengonsumsi penyedap rasa. bahkan masakah mamaku terkadang tidak diberi penyedap rasa sama sekali.

setelah komplit, dengan mantap aku menutup panci.
kemudian, setelah yakin kolnya telah layu, aku mematikan api kompor, mengambil sepiring nasi dan menyantap hidangan yang menurutku rasanya memuaskan. sejujurnya aku sangat bangga. betapa tidak, aku seakan yakin sekali memasak, meskipun hanya sayur kol ini. masalahnya, kata banyak ibu, anak-anak jaman sekarang hanya tahu masak air. nah, akhirnya teori itu terbantah juga. haha, semoga...

setelah makan, aku memotong-motong buah melon yang kuambil dari kulkas, kemudian memasukkannya ke blender, menambahkan air, dan beberapa bongkah es batu kecil dari freezer, tanpa gula, lalu menekan tombol on di blender. hanya beberapa detik, aku menekan tombol off. ternyata hasilnya jadi dua gelas, padahal aku hanya menargetkan satu gelas, yah tidak apa2 lah.. sehat kok, batinku. tidak puas sampai disitu, aku memanaskan air, mengambil gelas, dan menuangkan beberapa sendok susu, yang aku tidak tahu mereknya apa, karena ditaruh di toples susu adik-adikku, yang jelas susunya rasa cokelat, karena aku 'anti-susu putih'., setelah airnya mendidih, kuseduh susu bubuk tadi dan mengaduknya. wah rasanya kenyang sekali sahur kali ini,.. tidak dibangunin mama, tidak dimasakin mama, berhasil masak sayur sendiri, dan rasanya kenyang sekali..
alhamdulillah, semoga puasaku berkah

1 comment:

budistorys said...

sekali-kali masak yang banyak biar orang lain juga bisa menikmati ...
berkahnya pasti bertambah...