alay alias anak layangan lagi sering sekali banget dibicarakan di berbagai forum di negeri ini, utamanya forum dunia maya,, seperti situs sosial faceook, twiiter, hingga kaskus. Kaskus menurutku adalah yang paling gencar mengangkat isu ini, bahkan dikait-kaitkan dengan popularitas lagu melayu Indonesia seperti -menurut mereka- kangen band, wali band, st12 dan lain lain. saya pun hampir kecele. saya pikir alay itu sebatas kata-kata untuk nyindir malaysia, yah begitulah bangsa kita ini menyikapi keganasan malaysia. setelah itu, saya mengira alay itu untuk menyerang anak-anak band yang membawakan lagu melayu-indonesia, ternyata dugaan saya masih kurang tepat. berikut ini petikan artikel dari Change Magazine
Fenomena alay menjadi bagian dari stratifikasi baru masyarakat Urban. Saya sempat bertanya-tanya ke seorang teman, 'Eh, di 'daerah-daerah' (baca: bukan kota besar) tuh ada kategori Alay gitu nggak ya?' dan dengan entengnya teman saya menjawab: 'Ya nggak lah... orang di sana alay semua'. Saya pun tertawa satir mendengar jawaban tersebut. Sentralisasi di kota besar yang berdampak pada tidak meratanya akses ekonomi, pendidikan, dan teknologi di daerah-daerah membuat masyarakatnya berkemampuan tidak jauh beda satu dengan yang lain, dalam artian jurang sosial-nya tidak selebar di perkotaan. Lagipula, kepalsuan dan dinamika gaya hidup urban membuat orang-orangnya berlomba untuk menjadi ter'keren' dan ter'atas untuk menjadi eksis. Masyarakatnya punya masalah yang kompleks dan memaksa individunya untuk menjadi tumpul dalam menilai seseorang hanya sebatas dari tampak luar. Dari kacamata saya, Alay adalah akibat dari berbagai bentuk ketidakadilan dan dominasi selera yang merasa lebih keren dari yang lain. Mengonsumsi produk-produk tertentu tidak bisa menjadi tolak ukur keren & alay atau tidaknya seseorang, membuat kategori minor seperti ini hanya akan berakhir diskriminatif bagi pihak yang dianggap lebih rendah. Kalau hal-hal keren menjadi milik kelas menengah dan atas, sedangkan yang 'alay' milik kelas dibawahnya, ibarat middle class & working class di Inggris, berati kelompok keren itu minoritas. Kenapa musti minder dibilang alay, toh proporsi masyarakat kita memang lebih mengggembung di kelas 'alay' kok?!
tulisan dia bisa diakses di http://esotericafra.blogspot.com
Yah mudah2an fenomena ini tidak berdampak buruk bagi hubungan kita sesama manusia yang masih harus membutuhkan satu sama lain untuk membangun Bangsa kita.
No comments:
Post a Comment