isu ini udah pernah saya posting di discussion group di wall LP2KI di status jejaring sosial facebook. tapi, tidak terlalu banyak yang menanggapi. kalau di dunia nyata, banyak sih yang menanggapi. hanya saja, ada skeptisme.. bagaimana dengan supir pete-pete, mau kerja apa mereka? ah, apa iya mereka yang bermobil rela naik bis?
kalau untuk pertanyaan kedua, saya yakin mereka rela, daripada harus mencari parkir yang teramat susah khsusunya mendekati ujian final, membeli bensin yang kabarnya harus diganti pertamax untuk mobil 2005 ke atas, dan harus merasakan pegalnya kaki kiri bagi pengguna mobil transmisi manual karena kemacetan tiap hari di jalan dari dan menuju unhas.
untuk masalah pengangguran, menurut hemat saya, bus trans unhas lebih baik disediakan untuk trayek yang jauh. seperti unhas - sungguminasa, unhas - cendrawasih, dan unhas - sudiang. kemudian, bus trans unhas ini hanya berhenti pada halte khusus, sehingga tidak menambah kemacetan, dan angkutan umum alternatif seperti becak, bentor, ojek, bahkan pete-pete tidak harus menganggur karena kebijakan pengadaan bis ini.
saya pernah berkunjung ke ui. di sana, memang tidak ada bus trans ui, yang ada hanya bus yang melayani dari pintu utama dan berhenti di setiap fakultas. busya bersih, ber ac, dan tempat duduknya berhadap-hadapan, seperti bus yang ada di airport, khususnya ketika naik pesawat lion. untuk ukuran unhas, bus seperti ui ini akan mubazir, karena jarak pintu satu unhas menuju fakultas di dalamnya tidak sejauh ui.
bayangkan saja kalau bus trans unhas ini menjadi solusi alternatif mengurangi kemacetan kota makassar. setiap angkatannya, unhas menerima mahasiswa baru rata-rata 400 orang x 13 fakultas. berarti sekitar 5.200 orang. anggaplah angkatan yang ada di kampus sebanyak 4 angkatan x 5.200 orang. bayangkan! 20.400 orang tiap hari keluar masuk unhas dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum... bayangkan asapnya, bayangkan bensinya, bayangkan waktu yang habis percuma di jalan..
1 comment:
catatan n ide yg bagus.:)
Post a Comment