Thursday, March 10, 2011

Efek Samping Menulis di Blog

Penghuni sekret keranjingan menulis di blog. Didasari oleh rasa bosan dengan jejaring sosial seperti facebook dan twitter, kalangan mahasiswa mulai melirik (lagi) sarana share informasi, khususnya blog. Mulai dari curhat pribadi, upload foto2 unik, tips, hingga materi kuliah. Alhasil beberapa teman sudah memposting catatan kuliah dan bahkan tugas makalah mereka ke blog masing-masing. Saya pribadi merasa senang, karena akhirnya budaya literasi (menulis dan membaca) perlahan - lahan mulai tumbuh seraya berharap cap bahwa mahasiswa "hari gini" adalah mahasiswa yang hedonis alias konsumtif, dan malas mikir.

Tapi ternyata, teman yang lain mengingatkan saya bahwa menulis hal - hal terkait materi kuliah di blog punya efek samping. "anak - anak nanti malas mencari di buku, cukup copy paste di blog". Wah, benar sekali statement teman yang satu ini. Sama halnya dengan kami, ketika sangat sulit menemukan buku di perpustakaan, blog adalah plan B untuk "memperkaya" halaman demi halaman dari tugas paper kami. Bahkan ada beberapa dosen yang "mengharamkan" mengutip dari blog, alasannya, isi blog kebanyakan adalah asumsi, tidak ilmiah, dan semua orang, meskipun bukan pakar, bisa menulis di blog. Namun ada pula beberapa dosen yang membolehkan, asal mencantumkan sumber yang dikutip dan tanggal akses blog tersebut.

Dilematis memang melihat kondisi pendidikan di Indonesia yang tampaknya "kaget" dengan teknologi informasi. Sama kagetnya perekonomian Indonesia menghadapi era perdagangan bebas. Saya sendiri berintrospeksi mengenai kebiasaan berselancar di blog dibanding membuka lembaran buku yang kertasnya mulai kekuningan. Belum lagi buku terjemahan yang jika menggunakan sumber internet, bisa diterjemahkan lewat google translate. Saya hanya menawarkan beberapa saran. Bahwa, mahasiswa memang wajib untuk banyak membaca. Karena dosen yang malas membaca adalah mahasiswa juga dulunya.

No comments: