Teman saya banyak sekali yang terlambat, dan toleransi yang diberikan oleh dosen ini hingga jam 8 pagi. Setelah itu, pintu ruangan ditutup, dan tidak ada lagi mahasiswa yang diizinkan masuk. Kami yang berada di dalam tersenyum puas, karena pengorbanan kami datang ke Unhas, Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 10 membuahkan hasil. Meski di sisi lain kami merasa kasihan bagi yang terlambat, karena banyak faktor yang bisa menyebabkan seorang mahasiswa terlambat.
Kuliah dilaksanakan dengan baik. Seluruh isi kelas menyimak materi yang dibawakan dosen. Sesekali dosen kami melontarkan pertanyaan dengan jawaban singkat dari kami. Ia juga banyak bercerita mengenai kasus terkait materi yang kami bahas di kelas. Untuk lebih memperjelas kondisi ril hukum di masyarakat. Meskipun kami duduk di bangku kayu, yang terkadang membuat punggung pegal, tapi kuliah ini tidak membosankan. Kami sepaham, bahwa materi yang diberikan oleh dosen yang satu ini worth it.
Sebelum menutup kuliah, beliau menyampaikan pesan yang cukup menggugah. "Manusia diciptakan memiliki satu mulut dan dua telinga. Semua ini punya makna. Telinga berfungsi untuk mendengar, sedangkan mulut untuk bicara. Ada pesan yang terkandung dari pemberian Tuhan tersebut. Mahasiswa harus lebih banyak mendengar, lebih banyak memahami, dan lebih sedikit bicara. Sekian kuliah hari ini, terima kasih".
No comments:
Post a Comment