Perkuliahan baru berlangsung 2 pekan lagi. Ke mana ya??
Tak harus ke luar kota, karena Glasgow sendiri belum saya jelajahi semuanya. Termasuk berkunjung ke museum - museum yang tersebar di kota ini.
Salah satu museum yang worth to visit adalah Riverside Museum. Senin siang, 4 Januari 2016, saya naik Subway 8 menit hingga ke Partick, lalu jalan kaki sekitar 15 menit dari Partick Subway Station ke Riverside Museum.
Museum ini dikenal juga sebagai Museum Transport. Koleksinya kebanyakan adalah moda transportasi jaman dulu. Mulai dari sepeda motor, mobil antik, lokomotif kereta, tram, miniatur kapal perang, hingga kapal sungguhan ada di museum ini.
Dari pintu utama, belok kiri ada kereta kuda. Di sisi kirinya, ada ruangan - ruangan yang tersedia layar monitor dengan display yang akan "bercerita" kepada pengunjung. Di ujung lorong, berjejer sepeda motor di dinding museum. Hampir semuanya sepeda motor buatan Eropa.
Salah satu museum yang worth to visit adalah Riverside Museum. Senin siang, 4 Januari 2016, saya naik Subway 8 menit hingga ke Partick, lalu jalan kaki sekitar 15 menit dari Partick Subway Station ke Riverside Museum.
Museum ini dikenal juga sebagai Museum Transport. Koleksinya kebanyakan adalah moda transportasi jaman dulu. Mulai dari sepeda motor, mobil antik, lokomotif kereta, tram, miniatur kapal perang, hingga kapal sungguhan ada di museum ini.
Dari pintu utama, belok kiri ada kereta kuda. Di sisi kirinya, ada ruangan - ruangan yang tersedia layar monitor dengan display yang akan "bercerita" kepada pengunjung. Di ujung lorong, berjejer sepeda motor di dinding museum. Hampir semuanya sepeda motor buatan Eropa.
Kami lalu mencicipi rasanya naik Subway di jaman perang. Di dalam satu gerbong kereta bawah tanah kuno ini, kita bisa menonton film pendek. Film ini berkisah tentang area Great Western Road yang dibom oleh musuh. Menurut pengunjung bapak - bapak yang membawa handycam, kereta bawah tanah digunakan untuk berpindah sekaligus berlindung saat masa perang. Karena, moda transportasi ini tidak 'tembus' bom.
Sejauh yang saya amati, museum di Britania Raya ini selalu punya "bonus". Seperti saat saya ke Oriental Museum di Durham.. Judulnya Oriental, tapi ada pula barang dari Timur Tengah yang dikoleksi museum itu. Begitu pula di Natural History Museum London yang menyediakan aplikasi antar muka untuk melakukan simulasi penelitian DNA nyamuk malaria di laboratorium. Di Riverside Museum ini, ada juga koleksi furnitur kayu, TV tabung keluaran tahun 1952, hingga mesin jahit merek Singer. Saya jadi rindu nenek saya di kampung.
Seperti yang sudah saya singgung di atas, berbagai moda transportasi ada di museum Riverside. Di pintu belakang, ada kapal besar yang terparkir di dermaga. Sesua namanya, museum ini letaknya di pinggir Sungai Clyde. Walhasil, Tall Ship dengan nama Glenlee bisa sandar di samping museum. Di dek paling bawah kapal, ada kafe yang memanjakan pengunjung museum yang sebagian besar adalah keluarga. Di dek sebelah atas, foto - foto cantik bisa tercipta.
Sebelum pulang, jangan lupa rasakan empuknya duduk di sofa hijau raksasa. Sofa ini ada dua buah, dan terletak di pintu masuk utama museum. Sebenarnya, sofa ini terbuat dari balok - balok kayu. Namun, permukaannya ditutupi oleh rumput sintetis sehingga terlihat cantik.
Saya juga ingin difoto di atas Glenlee. Hehe Difoto oleh Fauzia Izzati |
Sofa hijau raksasa di pintu masuk utama Riverside Museum. |
1 comment:
ada akuuu!!! lol
Post a Comment