Friday, October 30, 2015

Gemar Bermusyawarah - Cerita Mubes PPI Greater Glasgow

Berkumpul dan bersuara, sudah tak asing lagi bagi kita, orang Indonesia. 

Berada jauh dari tanah air juga tetap membuat warga Indonesia "saling mencari" sesama warga Indonesia yang lain. Tak terkecuali pelajar.

Di seluruh dunia, ada organisasi yang bernama PPI - Perhimpuna  Pelajar Indonesia. Di Glasgow, organisasi ini sangat aktif berkegiatan dan melakukan regenerasi.

Tidak perlu mendaftar untuk jadi anggota PPI. Semua pelajar Indonesia yang bersekolah di Glasgow, juga adalah anggota PPI Glasgow. Tiap tahun ajaran baru, tiap itu pulalah terjadi pergantian pengurus PPI Glasgow.

Di angkatan saya, 2015/16, kami sudah memilih ketua PPI Glasgow yang baru. Dan hari ini, Kamis (29/10/15), kami mengadakan Musyawarah Besar (Mubes). Mubes ini adalah momen ketua PPI periode sebelumnya mengemukakan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) di hadapan seluruh anggota PPI Glasgow.

Dalam pertemuan ini, juga dibahas perubahan - perubahan yang perlu untuk AD (Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga) organisasi. 

Salah satu yang signifikan, adalah perubahan nama. Kini, kata "Greater" ditambahkan dalam nama resmi organisasi. Sehingga saat ini, nama yang digunakan adalah PPI Greater Glasgow. Pasalnya, St Andrew, Stirling, dan Dundee - kota yang berdekatan dengan Glasgow - secara praktis dan ril mengikuti kegiatan PPI Glasgow di periode - periode sebelumnya. 

Mubes ditutup dengan serah terima jabatan ketua dan foto bersama. 

Mubes ini diadakan di Boyd Orr Building, salah satu gedung berisi ruang - ruang kuliah yang ada di University of Glasgow. Dalam hal ini, PPI banyak bekerja sama dengan universitas di kota tempat PPI itu "berkuasa". Kerja sama juga terwujud dalam sektor pendanaan. University of Strathclyde misalnya, memberikan hibah beberapa puluh poundsterling untuk kegiatan PPI Greater Glasgow yang terealisasi.

Dari musyawarah, jadi interaksi. Jadi ada kebutuhan untuk aktualisasi. Dan tentunya kerja sama dan berbagai komunikasi dengan pihak eksternal. 
Tak menutup kemungkinan, menambah "eksposur" pelajar Indonesia di kancah internasional.



No comments: