Bicara soal pengajian. Awalnya saya pikir pengajian ini adalah pembahasan atau kajian ayat Alquran. Kami datang, lalu membahas ayat demi ayat, dan yang jadi narasumber adalah ulama. Secara umum, seperti itulah pengajian yang saya ikuti ini. Tapi, tidak ada aturan yang "menakutkan"dari pengajian ini. Tidak ada kewajiban mengenakan pakaian muslimah bagi perempuan. Bahkan, kawan yang tidak beragama Islam juga bisa ikut.
Suasana pengajian KIBAR Glasgow dalam 1 frame. Pengajian ini dilaksanakan Minggu (11/10/15) di Strathclyde University Muslim Association (SUMSA). |
Kami juga berkenalan dengan 2 orang warga Skotlandia yang rutin datang ke pengajian dan acara - acara PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Glasgow. 1 bapak bule adalah suami dari mahasiswa Indonesia alumni Glasgow Caledonian University 3 tahun silam. 1 bapak bule lainnya adalah suami dari seorang Ibu, warga negara Malaysia yang sudah 16 tahun ikut kegiatan mahasiswa Indonesia di Glasgow.
Alih - alih mendatangkan ulama, pengajian KIBAR diisi oleh narasumber dari kalangan mahasiswa sendiri. Tapi ya benar - benar mahasiswa yang kredibel. Hehehe. Kali ini narasumbernya adalah Pak Nasir Sonny, mahasiswa S3 di School of Engineering Strathclyde University. Tema pengajian ini punya proximity alias kedekatan dengan yang kami - mahasiswa Indonesia - alami sehari - harim yakni soal silaturahim. "Silaturahim adalah pengantar untuk kita masuk surga", begitu pengantar Pak Nasir sambil meneruskan penjelasan dari power point yang beliau sudah siapkan.
"Ceramah" Pak Nasir berlangsung ringan, karena disertai dengan candaan dan contoh dari kehidupan sehari - hari. Sembari mendengar ceramah, penganan didistribusukan. Nah ini yang asyik.
Selama ceramah, kami makan kue - kue khas Indonesia. Ada tempe mendoan, martabak telur, bahkan onde - onde. Nyammmmm ..
Setelah ceramah, seluruh peserta pengajian memperkenalkan diri masing - masing. Bukan hanya nama dan status kemahasiswaan yang disampaikan. Melainkan juga status lajang non lajang, sudah menikah ataupun sudah duda juga dijelaskan. Suasana sangat cair dan penuh dengan canda. Ada beberapa peserta pengajian yang sudah bisa lah jadi peserta Stand Up Comedy.
Usai sesi perkenalan, saat yang ditunggu - tunggu!
Bihun goreng, gado - gado, ayam semur, sambal, bahkan kerupuk putih sudah menunggu di meja makan!!!. Menunya Indonesia sekali pokoknya. Biasanya kalau mahasiswa di acara makan gratis akan beringas mengambil makanan. Apalagi situasi susah dapat masakan Indonesia. Bisa dibayangkan bukan? Hahahaha.
Kami makan sangat lahap. Tapi sumpah, semua orang kebagian. :p
Ada yang bawa kerupuk putih !! |
Sebagian menu di pengajian. |
FYI, saya yang baju biru. heheh |
No comments:
Post a Comment